Waspadai 4 Tanda Kecanduan Gula

Para ilmuwan melakukan penelitian pada tikus. Hasilnya, tikus tersebut telah memenuhi dua dari tiga unsur kecanduan.
Mereka telah menunjukkan pola perilaku peningkatan asupan dan kemudian menunjukkan tanda-tanda penarikan. Eksperimen ini berhasil dan menangkap keinginan dan kekambuhan yang disebabkan oleh gula. “Jika mengonsumsi gula secara berlebihan merupakan bentuk kecanduan, seharusnya ada efek jangka panjang pada otak pecandu gula,” kata Hoebel dikutip dari laman resmi Universitas Princeton.

“Keinginan dan kekambuhan adalah komponen penting dari kecanduan dan kami telah mampu menunjukkan perilaku ini pada tikus yang mengonsumsi gula dalam beberapa cara,” tambahnya.

Tanda Kecanduan Gula Pada Manusia

Pada manusia, kecanduan gula adalah fenomena fisiologis yang terukur dan diderita banyak orang, kata Ken Berry, MD, penulis Lies My Doctor Told Me.

Kecanduan gula membuat banyak orang sulit untuk memperbaiki pola makan untuk meningkatkan kesehatan mereka. Untuk mengetahui apakah Anda kecanduan atau terlalu banyak makan gula, Anda dapat memperhatikan tanda-tandanya sebagai berikut.

Makan Gula Saat Tidak Lapar

Kenyang setelah makan siang dengan nasi dan lauk-pauk tapi Anda masih sanggup menghabiskan sepotong besar brownies? Hati-hati, mungkin ini adalah salah satu tanda Anda kecanduan gula.

“Tanda nomor satu Anda mengalami kecanduan adalah Anda beralih ke gula ketika Anda tidak lapar,” kata Lisa Rachel Snyder, pelatih makan intuitif dan pendiri Beautiful Badass Method.

Anda Selalu Menginginkan Makanan Manis

“Setelah pesta gula, gula darah Anda akan turun karena insulin mendorong semua gula itu ke dalam sel untuk mencegah kerusakan gula,” jelas Carolyn Dean, MD, ND, seorang ahli kesehatan, diet, dan nutrisi serta penulis Hormone Balance, The Magnesium Miracle.

“Penurunan itu menyebabkan gula darah rendah dan lebih banyak mengidam atau selalu menginginkan makanan manis,” tambahnya.

Menggunakan Gula untuk Menenangkan Diri

Gejala psikologis dari kecanduan gula adalah ketika seseorang terus menerus menggunakan gula sebagai alat untuk mengatasi tekanan hidup, kebosanan, atau masalah psikologis lainnya seperti depresi atau kecemasan.

Memanjakan diri dengan gula untuk mendapatkan kelegaan emosional sangat tidak sehat karena membuat seseorang lari dari perasaan sebenarnya dan tidak menghadapinya dengan benar.

Perubahan Mood

Kecanduan gula dapat mempengaruhi mood seseorang. Setelah mengonsumsi gula, seseorang mungkin merasa lebih bahagia atau bersemangat. Tapi efek tersebut hanya berlangsung sementara waktu. Setelah efek gula mereda, mereka akan mengalami penurunan mood, kelelahan, atau iritabilitas.

X